Batik Ecoprint
KESENIAN BATIK ECOPRINT
Sesuai namanya, ecoprint berasal dari kata eco atau ekosistem yang berarti lingkungan hayati atau alam dan print artinya cetak. Sistem dengan menjiplak dedaunan dan kemudian merebusnya, mirip seperti proses pembuatan batik, maka sering juga disebut batik ecoprint. Namun, motif yang dihasilkan oleh wsistem ecoprint ini lebih kontemporer dibandingkan batik yang digambar ataupun dicetak dengan motif batik yang klasik.
Ecoprint merujuk kepada produk yang ramah lingkungan. Biasanya, penerapan ecoprint adalah untuk batik. Cara cetak seperti ecoprint menjadi alternatif dalam proses pembuatan batik, selain batik tulis dan celup.
Batik dengan ecoprint adalah batik yang mereplika tumbuhan ke dalam kain dengan berbagai motif. Tumbuhan yang biasanya menjadi replika itu seperti bunga, dedaunan, sampai ranting. Bahan untuk ecoprint juga pewarna alami yang berasal dari dedaunan, batang dan bagian tanaman lainnya yang masih segar sehingga benar-benar minim menggunakan bahan kimia.
CARA PEMBUATAN BATIK ECOPRINT
Alat yang dubutuhkan adalah sebagai berikut:
- Plastik, kamu memerlukan plastik sebagai alas untuk membatik. Karena jika tidak dialasi dengan plastik, maka lantai atau alas membatik akan menjadi kotor.
- Palu, kamu memerlukannya untuk memukul-mukul bahan kain dan mengeluarkan zat warna alami dari daun dan bunga yang kalian gunakan
- Tawas, kamu memerlukannya untuk mordanting dan fiksasi kain batik.
- Cuka, kamu perlukan untuk mordanting kain.
- Kain, tentu saja sebagai bahan batiknya. Kain yang dapat kamu pergunakan adalah kain polos berwarna putih. Dengan menggunakannya, maka lebih mudah untuk memunculkan motif dari replika tumbuhan. Kain yang paling umum untuk membatik adalah mori, karena memiliki ketebalan, kehalusan dan kerapatan yang sesuai untuk batik.
- Pewarna yang di pergunakan untuk mewarnai kain. Pewarna ini berasal dari bahan alami seperti: bunga, daun, ranting, atau bagian tumbuhan lain yang masih segar. Beberapa tanaman yang biasa untuk ecoprint, yaitu daun jati, kenikir, truja, tumbuhan paku dan tumbuhan lainnya yang bisa mengeluarkan pigmen warna.
- Menyiapkan kain mori
- Mordanting Kain Mori, yaitu merendam kain mori terlebih dahulu dengan menggunakan campuram tawas dan air selama satu jam. Setelah di rendam selama satu jam lalu di keringkan dibawah sinar matahari
- Proses Pencetakan, yaitu memukul bagian tumbuhan yang sudah ditata dengan sedemikian rupa dengan menggunakan palu
- Mengukus kain mori
- Fiksasi kain batik dengan cara merendam kain yang sudah dibatik dengan air campuran tawas selama satu jam. Setelah satu jam dikemur di bawah sinar matahari hingga kering
- Mencuci batik ecoptint, setelah dicuci, kain batik ecoprint bia dikringkan dngan cara dijmur. Batik ecoprint pun jadi
- Pakaian
- Tote bag
- Dompet
- Hiasan dinding
- Batik ecoprint lebih ramah lingkungan karena menggunakan bahan bahan yang alami.
- Motoif yang di hasilkan juga unik lohh, sehingga cukup menarik minat konumen
- Memiliki nilai seni yang tinggi
- Memiliki nilai jual yang tinggi, hal ini sebanding lahh ya dengan proses pembuatannya yang membutuhkan waktu lama dan langkah yang agak rumit
Komentar
Posting Komentar